Tamalanrea-Makassar. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui International Forestry Students’ Association (IFSA) Local Committee (LC) UNHAS menyelenggarakan talkshow dengan mengusung tema “From Mines to Megawatts: Leading the Renewable Energy Shift”. Talkshow ini merupakan rangkaian kegiatan International Forestry Students Symposium (IFSS) 2025 yang berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Aula Lantai 1 Fakultas Kehutanan, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Jum’at (29/8/2025).
Simposium Mahasiswa Kehutanan Internasional (IFSS) 2025 yang dihadiri oleh mahasiswa kehutanan internasional yang berasal dari 21 negara, berfungsi sebagai wadah untuk mempertemukan para profesional muda yang bercita-cita tinggi, peneliti, industri, dan masyarakat umum untuk bertukar pengetahuan, berbagi solusi inovatif dan mendorong kolaborasi global.
Melalui acara ini, IFSS 2025 bertujuan untuk menyoroti kontribusi industri dan peneliti yang dapat menjadi panduan bagi para penggerak perubahan muda dalam mendorong praktik dan inovasi energi berkelanjutan dan terbarukan.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, Inovasi dan Alumni Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Syahidah, S.Hut., M.Si., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran narasumber pada kegiatan ini. Dan mengatakan bahwa dunia sedang menghadapi tantangan besar krisis iklim yang menuntut perubahan nyata dalam cara kita mengelola energi.
Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, dan International Forestry Students’ Symposium 2025 Indonesia berkomitmen ini hanya dapat terwujud melalui sinergi yang erat antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat.
“Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin merasa terhormat menjadi salah satu tuan rumah kegiatan ini, karena kami percaya bahwa energi terbarukan dan kehutanan bukanlah dua sektor yang berdiri sendiri, melainkan saling terkait. Hutan yang sehat menopang keberlanjutan energi mulai dari menjaga ketersediaan air untuk PLTA, menyediakan biomassa, hingga menyerap emisi karbon. Dengan demikian, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan transisi energi yang inklusif, adil, dan berkelanjutan,” jelas Prof. Syahidah.
Lebih lanjut Prof. Syahidah mengatakan bahwa kehadiran para narasumber hari ini adalah kesempatan berharga bagi kita semua, khususnya bagi generasi muda dan mahasiswa, untuk belajar langsung dari praktik nyata, tantangan, dan inovasi yang sedang dijalankan.
“Saya berharap forum ini tidak hanya menjadi ruang berbagi pengetahuan, tetapi juga memantik lahirnya gagasan baru, jejaring kerja sama, dan inspirasi untuk melahirkan pemimpin-pemimpin energi hijau di masa depan,” tutur Prof. Syahidah.
Usai sambutan dan dibuka secara resmi, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber. Hadir sebagai narasumber yaitu,
1. Prof. A. M. Shiddiq Yunus, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D. (Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang)
2. Ambo Tuwo (Manajer Senior Keuangan, Komunikasi, dan Umum, PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat)
3. Boorliant S. W. (Kepala Departemen Lingkungan Hidup, Alam Tri Resources)4. Dr. Abd. Kadir W., S.Hut., M.Si. (Penyuluh Senior – Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Jeneberang Saddang).