Desa Timpuseng-Kabupaten Maros. Program Studi (Prodi) Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi potensi pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan pupuk organik dari limbah pertanian. Kegiatan berlangsung di Desa Timpuseng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Minggu (24/11/2024).
Mengawali kegiatan Ketua Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Unhas sekaligus Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Ir. Sitti Nuraeni, MP. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal, baik dari hasil hutan maupun limbah pertanian, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian dan perekonomian,” tutur Dr. Nuraeni.
Usai sambutan kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber yaitu, Dr. Ir. Budiaman, M.P. tentang potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sebagai sumber penghasilan tambahan serta langkah-langkah praktis pembuatan pupuk organik dari bahan limbah pertanian.
Masyarakat diajak untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di sekitar desa. Diharapkan melalui kegiatan ini mampu memberikan solusi bagi pengelolaan limbah sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan.
Pak Anwar salah satu masyarakat Desa Timpuseng menyampaikan antusiasmenya terhadap kegiatan ini dan mengatakan bahwa dirinya bersama masyarakat sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini, terutama dalam memahami cara membuat pupuk organik yang lebih efisien.
“Dengan ilmu ini, kami bisa mengolah limbah di sekitar menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tutur pak Anwar.
Kegiatan yang berlangsung melibatkan Kelompok Tani Hutan Mekar yang terdiri dari masyarakat Desa Timpuseng dan tim pengabdian Prodi Kehutanan Unhas. Dan ditutup dengan penyerahan alat dan bahan pembuatan pupuk organik kepada perwakilan masyarakat sebagai dukungan untuk keberlanjutan program.