Desa Bissoloro-Kabupaten Gowa. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema “Pengembangan Ekowisata pada Areal Perhutanan Sosial”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 19.09 Wita di Objek Wisata Moncong Sipolong HKm Parang Lappara, Desa Bissoloro, Kecamatan Sapaya, Kabupaten Gowa, Jum’at (11/10/2024).
Mengawali kegiatan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Dr. Ir. Syamsu Rijal, S.Hut., M.Si., IPU. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepala Plt. Kepala KPH atau yang mewakili dan Kepala Desa Bissoloro sekaligus Ketua HKm Parang Lappara Kab. Gowa telah menyambut kami bersama rombongan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
“Tujuan kami melakukan pengabdian masyarakat di Desa Bissoloro tentang pengembangan ekowisata pada areal perhutanan sosial adalah untuk berbagi pengamalan terkait pengelolaan ekowisata dalam hal ini objek wisata Moncong Sipolong yang akhir-akhir ini dikenal banyak orang, sehingga kami ingin sharing tentang pengelolaannya berhubung kami juga mempunyai KHDTK Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unhas yang bisa digunakan untuk ekowisata,” jelas Prof. Syamsu Rijal.
Lebih lanjut Prof. Syamsu Rijal mengatakan bahwa dirinya berharap melalui kegiatan ini bisa mendapatkan informasi dalam pengelolaan ekowisata Moncong Sipolong untuk kami terapkan di KHDTK Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unhas supaya bisa berkembang lebih baik dan dikenal oleh banyak orang.
Pada kesempatan yang sama pak Mansyur mewakili Plt. Kepala KPH Jeneberang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran tim pengabdian Fakultas Kehutanan Unhas di Objek Wisata Moncong Sipolong HKm Parang Lappara, Desa Bissoloro Kabupaten Gowa.
“Selamat datang dosen dan mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas di Objek Wisata Moncong Sipolong dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, saya berharap kegiatan ini bisa memberikan input yang baik dalam pengembangan dan pengelolaan KHDTK Hutan Pendidikan dan Objek Wisata Moncong Sipolong,” jelas pak Mansyur.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Desa Bissoloro sekaligus Ketua HKm Parang Lappara, Desa Bissoloro, Kecamatan Sapaya, Kabupaten Gowa, Abdul Rahim dalam materinya menyampaikan bahwa Desa Bissoloro mendapatkan izin sebagai Kelompok Tani Hutan (KTH) sejak 2007, izin ekowisata tahun 2017 dan izin Hutan Kemasyarakatan (HKm) sejak tahun 2022.
“Melihat lokasi Desa Bissoloro berpotensi sebagai objek wisata dengan luas 60 hektar dan dekat dengan Makassar sehingga pada tahun 2007 mendapatkan izin perhutanan sosial di KTH Parang Lappara dan terdapat 6 spot untuk dikunjungi diantaranya Moncong Sipolong, Tanah Lompoa dan lain-lain,” jelas Abdul Rahim.
Dalam pembentukan objek wisata syarat utama yang harus ada adalah komunitas dan kunci utamanya adalah keamanan, transportasi, jaringan komunikasi dan listrik.
“Pada tahun 2017 sebanyak lima dirjen sudah menginap, saran dan masukan dari dirjen tersebut adalah keamanan yang terjamin dan tidak ada gangguan, mengingat kampung ini rawan tindak kejahatan namun berkat usaha kami bersama masyarakat kampung ini sudah terjaga keamanannya,” tutur Abdul Rahim.
Lebih lanjut Abdul Rahim mengatakan bahwa masyarakat sangat terbuka jika ada pihak luar yang ingin melakukan investasi sepanjang hal tersebut bisa memberdayakan masyarakat desa Bissoloro dan hasilnya bisa dinikmati oleh keluarga kami.
“Dalam proses pengembangan objek wisata Moncong Sipolong kami sangat membutuhkan bantuan dari pihak akademisi dalam hal ini akademisi Fakultas Kehutanan Unhas. Saya berharap KTH Desa Bissoloro bisa menjadi Desa binaan Fakultas Kehutanan Unhas,” jelas Abdul Rahim.
Kegiatan berlangsung lancar dan diakhiri dengan sesi diskusi bersama.