Tamaanrea-Makassar. Program Studi Konservasi Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan kegiatan kuliah umum bahas tentang kolaborasi internasional dalam hubungan manusia dengan macaca di Sulawesi Selatan. Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita di Aula Lantai 1 Fakultas Kehutanan Unhas, Rabu (24/7/2024).
Mengawali kegiatan Ketua Program Studi Konservasi Hutan Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang telah hadir dalam kegiatan ini untuk menyampaikan hal terkait manusia hubungan hewan primata (macaca maura).
“Kegiatan ini cukup penting untuk diketahui dan menambah ilmu baru bagi mahasiswa program studi konversi tentang perilaku, interaksi dan hubungan antara macaca maura dengan manusia. Hal ini cukup penting karena macaca maura merupakan salah satu spesies yang cukup unik dibandingkan dengan spesies lainnya,” jelas Prof. Oka.
Lebih lanjut prof. Oka mengatakan bahwa dirinya berharap melalui kegiatan ini mahasiswa bisa menjaga dan lebih meningkatkan kepedulian terhadap macaca maura karena hewan ini merupakan salah satu spesies endemik hampir punah.
Hadir sebagai narasumber, Prof. Dr. Erin P. Riley (Dosen Dan Diego State University, USE) membawakan materi terkait “Project SEED: Fostering International Collaboration in the Human-Macaque Interface in South Sulawesi”, Dr. Amanda Ellwanger (Dosen Georgia State University, USA) membawakan materi dengan tema ” Exploring the Human-Primate Interface With Integrative Research Methodologies” dan Dr. Ashni Dhawale (Postdoctoral San Diego State University, USA) membawakan materi dengan tema “Ecological and Behavioural Adaptations of Lion-Tailed Macaques to an Anthropogenic Matrix in the Western Ghats, India.
Prof. Dr. Erin P. Riley dalam materinya menyampaikan bahwa terdapat 7 jenis macaca yang ada di Sulawesi yaitu Macaca Nigra, Macaca Hecki, Macaca Nigrescens, Macaca Maura, Macaca Ochreata, Macaca Togeaus dan Macaca Tongkeana.
Macaca Maura merupakan salah satu spesies endemik dan hampir punah yang ada di Sulawesi Selatan. Spesies ini cukup menarik karena mempunyai perilaku unik dan beda dengan jenis macaca lain yaitu senang berteman dengan manusia.
Ciri-ciri macaca maura adalah ukuran ekor yang pendek (30-40 cm), mempunyai perilaku socially tolerant, semi-terrestrial (30-40% di tanah), pemakan buah (70-80%) dan jangkauan tempatnya di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Macaca maura merupakan salah satu jenis spesies endemik yang memiliki perilaku socially tolerant, perilaku senang berinteraksi dan berteman dengan manusia.
“Manusia dan primata saling berhubungan, primata dipengaruhi oleh keberadaan dan aktivitas manusia. Manusia dan primata lainnya hidup saling berdekatan, bertemu dan berinteraksi satu sama lain, termasuk di lokasi wisata dan mempelajari cerita rakyat dan mitologi,” jelas Prof. Erin.
Kegiatan berlangsung lancar sampai pukul 16.30 Wita.