Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) selenggarakan kuliah umum Forestry Update Course (FUCo). Menghadirkan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P. dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr., Sc. sebagai nara sumber. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 WITA secara daring melalui zoom meeting dan langsung di Auditorium Prof. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Sabtu (21/10/2023).
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap minggunya karena merupakan salah satu mata kuliah yang diprogramkan oleh mahasiswa kehutanan perguruan tinggi di Indonesia yang dikemas dalam bentuk kuliah umum.
Mengawali kegiatan, Dekan Fakultas Kehutanan Unhas dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas dukungan luar biasa yang diberikan kepada Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan kuliah umum FUCo yang dilaksanakan setiap minggunya.
“Terima kasih atas segala dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pelaksanaan kuliah umum Forestry Update Course. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Foretika atas kepercayaan yang diberikan kepada Fakultas Kehutanan Unhas untuk menjadi tuan rumah dalam melaksanakan kegiatan ini,” jelas A. Mujetahid.
Dr.Ir. A. Mujetahid M., S.Hut., M.P., IPU. menyampaikan bahwa Fakultas Kehutanan merupakan salah satu fakultas yang telah mewajibkan mata kuliah Forestry Update Course (FUCo) karena mata kuliah ini sangat penting dalam melihat perkembangan kehutanan ke depan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas, Prof.Dr.Eng. Ir. Adi Maulana, S.T., M.Phil. memberikan sambutan dan membuka kegiatan. Dalam sambutannya, Prof Adi Maulana menyampaikan terima kasih kepada Fakultas Kehutanan Unhas yang telah menyelenggarakan kuliah umum ini dengan menghadirkan dua Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen KLHK).
“Fakultas Kehutanan Unhas luar biasa karena mampu menghadirkan dua Dirjen KLHK dalam satu acara. Terima kasih atas kehadiran Dirjen PKTL dan KSDAE KLHK sebagai narasumber pada kegiatan ini,” jelas Prof Adi Maulana.
Lebih lanjut Prof Adi Maulana menyampaikan harapannya agar mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas dapat memperoleh ilmu dan ilmu baru melalui materi yang disampaikan para narasumber.
Kegiatan dibuka resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Prof.Dr.Eng. Ir. Adi Maulana, S.T., M.Phil. dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P. menyampaikan materi dengan tema “Perencanaan Kehutanan dan Lingkungan Hidup Masa Depan di Indonesia”.
Perencanaan kehutanan adalah proses penetapan tujuan, penetapan kegiatan dan alat-alat yang diperlukan dalam pengelolaan hutan lestari untuk memberikan pedoman dan arahan guna menjamin tercapainya tujuan pengelolaan kehutanan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan lestari.
“Perencanaan kehutanan mencakup beberapa kegiatan yaitu inventarisasi hutan, pengukuhan kawasan hutan, pengelolaan kawasan hutan, pembentukan kawasan pengelolaan hutan, dan penyusunan rencana kehutanan,” jelas Dr. Hanif.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr., Sc. menyampaikan materi dengan tema “Arah dan Kebijakan Konservasi Jantung Indonesia”.
Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kelangsungan persediaannya dengan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
“Konservasi keanekaragaman hayati pada tingkat spesies dan sumber daya genetik bertujuan untuk mewujudkan kelestarian keanekaragaman hayati guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu hidup manusia, memanfaatkannya secara berkelanjutan dengan pembagian manfaat yang adil,” jelas Prof Satyawan.
Beberapa peran konservasi keanekaragaman hayati pada tingkat spesies dan sumber daya genetik adalah, melindungi manusia dari bencana alam, mengatur iklim, menyediakan kesuburan tanah, memenuhi kebutuhan dan aset manusia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan ini dipandu oleh Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Dr. Ir. Syamsu Rijal, S.Hut., M.Si., IPU. sebagai moderator dan dihadiri oleh 600 peserta dari berbagai universitas di Indonesia.
Usai pemaparan materi kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, kegiatan berjalan lancar hingga pukul 12.30 WITA.