Tamalanrea-Makassar. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan mengusung tema “Pemanfaatan Remote Sensing dan GIS pada Bidang Kehutanan dan Lingkungan”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Aula Lantai 1 Fakultas Kehutanan, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Jum’at (31/10/2025).
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Dr. Ir. Syamsu Rijal, S.Hut., M.Si., IPU. dalam laporannya bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan ilmu dan pengetahuan tentang remote sensing kepada mahasiswa dari para ahli dalam hal ini narasumber yang sudah berkompeten dalam bidang remote sensing dan GIS.
Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Ir. A. Mujetahid M., S.Hut., M.P., IPU. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kesedian dan kehadiran narasumber dalam kuliah umum ini untuk berbagai pengetahuan terkait pemanfaatan remote sensing dan GIS pada bidang kehutanan dan lingkungan.
“Kegiatan ini cukup penting dan tentunya sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan mahasiswa terkait pemanfaatan remote sensing dan GIS yang saat ini sedang trend dan ramai dibahas dan diperbincangkan,” jelas Prof. A. Mujetahid.
Lebih lanjut Prof. A. Mujetahid mengatakan bahwa dirinya berharap melalui kegiatan mahasiswa lebih memahami terkait remote sensing dan GIS karena sangat bermanfaat dalam melakukan pengamatan area yang sangat luas secara efisien, memberikan data yang diperbarui secara berkala dan dapat mendeteksi karakteristik objek yang tidak terlihat oleh mata manusia.
Hadir sebagai narasumber, Prof. Dr. Hasmadi Ismail (Faculty Perhutanan dan Alam Sekitar, Universiti Putra Malaysia) membawakan materi dengan Tema “Forest Resources in Malaysia: Geospatial Research for Sustainable Management” dan Dr. Agustan (Ketua Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia, BRIN) dengan tema materi “From Above the Canopy: Remote Sensing for Carbon and Nature”.
Prof. Dr. Hasmadi dalam materinya menyampaikan tentang penelitian geospasial di bidang kehutanan di Malaysia dalam hal ini pentingnya kehutanan di Malaysia dan relevansinya dengan kehutanan.
Pentingnya kehutanan di Malaysia jika dilihat dari pentingnya lingkungan meliputi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon dan perlindungan daerah aliran sungai, sementara jika dilihat dari kepentingan sosial meliputi mata pencaharian dan makna budaya.
“Elemen kunci penelitian geospasial yaitu pengumpulan data, analisis data, pemetaan dan aplikasi, empat elemen ini tidak terpisahkan dan saling terkait,” tutur Prof. Hasmadi.
Dr. Agustan dalam materinya menyampaikan bahwa remote sensing atau penginderaan jauh dalam konteks sistem MRV, terutama untuk proyek karbon dan penggunaan lahan remote sensing sangat penting dalam melakukan pelacakan luas, lokasi dan waktu.
Berbeda dengan survei darat, remote sensing menyediakan cakupan spasial yang luas, memantau seluruh lanskap dan daerah aliran sungai. Serta pengamatan yang berulang dan konsisten.
“Remote sensing bertindak sebagai mata dari atas, memberi kita wawasan yang tepat waktu, dapat diandalkan dan berbasis sains untuk mendukung tindakan iklim yang transparan dan dapat diverifikasi,” tutur Dr. Agustan.
Kegiatan berlangsung lancar sampai pukul 16.00 Wita dan diakhiri dengan diskusi dan foto bersama.


